Sabtu, 11 April 2015

Penetapan Harga Transfer dan Perpajakan Internasional

PEMAJAKAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA
            Setiap negara mengkalim hak untuk mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalam wilayahnya. Namun demikian, filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak.
Kredit Pajak Luar Negeri
Berdasarkan prinsip pemajakan seluruh dunia, laba luar negeri yang diperoleh sebuah perusahaan domestik terkena pajak yang di kenakan secara penuh baik di negara tuan rumah maupun negara asal. Untuk menghindari keengganan kalangan usaha untuk berekspansi ke luar negeri dan untuk mempertahankan konsep netralitas luar negeri, tempat domisili individu induk perusahaan (negara tempat kedudukan) dapat memilih untuk memperlakukan pajak luar negeri yang dibayarkan sebagai kredit terhadap kewajiban pajak domestik induk perusahaan atau deduksi sebagai pengurang atas penghasilan kena pajak.
            Kredit pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya, seperti dividen, bunga, dan royalty yang dikirmkan kembali kepada investor domestik.
Pembatasan Kredit Pajak
            Suatu negara dapat memilih untuk mengenakan pajak atas laba dari sumber-sumber nasional yang terpisah. Di sisi lain, seluruh sumber laba luar negeri dari setiap sumber luar negeri digabungkan dan dikenakan pajak satu kali. Beberapa negara mengenakan pajak atas sumber laba luar negeri berdasarkan asal sumbernya dengan kredit pajak untuk sumber pajak luar negeri tersebut maksimum sebesar pajak domestik terkait yang dapat dikenakan atas laba itu.
            Untuk mencegah agar kredit pajak luar negeri dapat menghapuskan pajak atas sumber penghasilan domestik, banyak negara menetapkan batasan umum atas jumlah pajak luar negeri yang dapat dikreditkan setiap tahunnya.
Perjanjian Pajak
Meskipun kredit pajak luar negeri melindungi sumber pajak luar negeri dari pengenaan pajak ganda (dalam beberapa hal tertentu), perjanjian pajak dapat melakukan lebih dari itu. Para penandatanganan perjanjian itu umumnya menyetujui bagaimana pajak dan insentif pajak akan dikenakan, dihormati, dibagi, atau yang lain dihapuskan terhadap pendapatan usaha yang dihasilkan oleh warga negara dari negara lain di satu wilayah yurisdiksi pajak. Dengan demikian, kebanyakan perjanjian pajak antara negara asal dan negara asal dan negara tuan rumah memungkinkan laba yang dihasilakan oleh perusahaan domestic di negra tuan rumah akan terkena pajak negara asal jika perusahaan itu tetap berdiri permanen disana. Perjanjian pajak juga memengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga, dan royalti dibayarkan oleh perusahaan di satu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atau pajak pungutan dividen dan sering kali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Undang-undang Reformasi Pajak Tahun 1986 memperkenalkan aturan formal menyangkut pemajakan keuntungan atau kerugian mata uang asing diAmerika Serikat. Sesuai dengan SFAS No. 52, seluruh penentuan pajak harus dibuat berdasarkan mata uang fungsional pembayar pajak. Mata uang fungsional diasumsikan adalah dolar AS kecuali jika operasi luar negeri merupakan sebuat unit otonomi atau unit usaha yang memenuhi syarat.
            Keuntungan atau kerugian transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional secara umum dicatat berdasarkan sudut pandang dua transaksi. Berdasarkan pendekatan ini, setiap keuntungan atau kerugian transaksi yang memenuhi syarat sebagai lindung nilai transaksi dalam mata uang asing tertentu dapat diintegrasikan dengan transaksi yang mendasari.
            Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dialokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing. Dengan demikian, untuk sebuah perusahaan AS, sumber keuntungan atau kerugian adalah Amerika Serikat.
            Laba kena pajak untuk cabang-cabang luar negeri pada awalnya didasarkan pada mata uang fungsionalnya masing-masing. Mata uang fungsional ini kemudian dikonversikan ke dalam dolar AS dengan menggunakan kurs nilai tukar rata-rata tertimbang selama periode kena pajak. Pajak penghasilan luarnegeri yang dibayarkan kemudian ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar yang berlaku selama periode kena pajak. Pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan kemudian ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pajak dibayarkan dan kemudian ditambahkan pada laba kena pajak luar negeri atau dihitung kotor. Pajak luar negeri yang dibayarkan kemudian diklaim sebagai kredit pajak luar negeri untuk keperluan pajak AS. Pajak luar negeri yang dianggap terbayarkan kemudian ditranslasikan ke dalam dolar AS dengan menggunakan kurs valuta asing yang berlaku pada tanggal pembayaran pajak.

PRAKTIK HARGA TRANSFER
Perusahaan operasi secara nyata berbeda dalam banyak dimensi seperti ukuran, jenis industry, nasionalitas, struktur organisasi, derajat keterlibatan internasional, teknologi, produk atau jasa dan kondisi daya asing. Kebanyakan bukti empiris praktik harga transfer didasarkan pada survey lapangan. Karena kebijakan penentuan harga perusahaan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang wajib dilakukan, maka survey tersebut harus diinterpretasikan secara hati-hati. Mengingat pengaruh dramatis globalisasi terhadap operasi usaha semenjak tahub1990-an, kita juga harus berhati-hati apakah survey penentuan harga transfer sebelum tahub1990-an masih valid hingga hari ini.

Minggu, 05 April 2015

Bab 7 review dari bab 1-6 (rangkuman Individu)

Kelompok 7
Nama Kelompok :  Michael Yonathan
                                 Muhammad Handy
                                 Nadira Widya Wijaya
                                 Nuraini
Kelas                     :  4EB15

BAB 3
Akuntansi Komperatif Eropa

A.    Pengamatan Tentang Standar dan Praktek Akuntansi
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraruran (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akintansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Nanum, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini.
            Pertama, di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memeperoleh gambaran yang lengap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah negara, kita harus memeperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit menembahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
            Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor umum dan swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lainnya yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun  laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi keamanan. Pasar saham bisa mempengaruhi proses tersebut dan bisa berada pada sektor umum dan swasta, bergantung pada negaranya. Peran dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam menyusun standar akuntansi berbeda di setiap negara. Perbedaan ini membantu menjelaskan kenapa setiap standar berbeda di seluuh dunia.
            Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu nergerak dalam gerakan sat arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain, standar diambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar, seperti tekanan-tekanan yang berhubbungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar modal. Perusahaan-perusahaan yang bersaing bisa begitu saja memberikan informasi di luar apa yang diharuskan sebagai tangggapan terhadap permintaan informasi oleh investor dan lainnya. Jika permintaan akan informasi tersebut cukup kuat, standar bisa diubah untuk menutup informasi yang awalnya bersifat sukarela.

B.     IFRS dalam Uni Eropa
            Pada tahun 2002, Uni Eropa menyutujui aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di pasar harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan dimulai dari tahun 2005.
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan penjelasan yang mengungkap:
a. Kebijakan akuntansi yang diikuti
b. Penilaian yang dibuat manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
c. Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian informasi
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
·         Neraca
·         Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
·         Catatan
·         Pengukuran Akuntansi     
·         Metode Akuisisi (pembelian)
·         Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
·         Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
·         Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
·         Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
·         Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara.

C. Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
1)      Perancis
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1.   Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2.   Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3.   Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4. Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
5.   Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1.      Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.      Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5.   Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan Direktur
5.      Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
1.      Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
2.      Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
3.      Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
4.      Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
5.      Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
6.   Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
7.  Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
8.      Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.
           
2)      Jerman
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1.      Memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2.  Memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
1.      German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
2.      Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3.      Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4.      Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5.      Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan
4.      Laporan Manajemen
5.      Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
1.      Metode pembelian (akuisisi) menggunakan metode penggabungan usaha.
2.      Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada.
3.      Aset berwujud dinilai berdasarkan harga perolehan.
4.      Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah.
5.      Depresiasi dinilai sesuai dengan penurunan tingkat pajak.
6.      Menggunakan pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang asing.
7.      Goodwill diuji setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan.
8.  Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan.

3)      Republik Ceko
Undang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
1.     Accountancy Act: menentukan persyaratan untuk akuntansi.
2.   Fourth and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn dan penyusunan laporan keuangan.
3.     Czech Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.
4.      Act on Auditors: Mengatur proses audit.
5. Chamber of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit seperti format laporan audit.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3.      Catatan
Pengukuran Akuntansi
1.      Metode Akuisisi (pembelian)
2.      Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
3.      Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
4.      Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
5.      Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
6.      Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara

4)      Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
2. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
3. Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
4. Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
5. Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan
4.      Laporan Direktur
5.      Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran Akuntansi
1.      Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
2.      Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO atau rata-rata
3.      Semua asset tidak berwujud memiliki usia terbatas.
4.      Biaya riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup kembali
5.      Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif.

5)      Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
      Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.      Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2.  Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.    Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.      Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
5.      Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
1.      The Institute of Chartered Accountants in England dan Wales
2.      The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3.      The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4.      The Association of Chartered Certified Accountants
5.      The Chartered Institute of Management Accountants
6.      The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
      Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1.      Laporan direktur
2.      Akun Laba dan Rugi serta neraca
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.      Laporan kebijakan akuntansi
6.      Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.      Laporan auditor
      Penghitungan akuntansi
1.      Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
2.      Aset-aset dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
3.   Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
4.      Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau rata-rata
Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.


Daftar Pustaka : Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2005. International Accounting. Salemba Empat. Jakarta


BAB 6
Translasi Mata Uang Asing

A.    Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memeungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi.
Masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang,yaitu:
a.       Fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan.
b.      Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian transalasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.
c.       Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
d.      Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.
Akhirnya, skala investasi internasional yang meluas meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di suatu negara kepada pengguna di negara yang lain. Kebutuhan ini timbul pada saat suatu perusahaan bermaksud untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri bermaksud untuk melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya.

B.     Latar Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Dengan menyediakan tempat bagi para pembali dan penjual mata uang, pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (contoh: dari importer kepada eksportir), memungkinkan terjadinya pembelian atau penjualan internasional secara kredit (contoh: letter of credit suatu bank yang memungkinkan barang dikirimkan kepada pembeli yang belum dikenal sebelum dilakukan pembayaran), dan meyediakan alat bagi para individu atau kalangan usaha untuk melindungi diri mereka dari resiko nilai mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

C.    Efek laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu:
·         Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
·         Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
·         Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.

D.    Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan, yaitu:
a.       Metode Kurs Tunggal
Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang sing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri, lingkungan mata uang local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
b.      Metode Moneter – Nonmoneter
Menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter (aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa, metode moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.
c.       Metode temporal
Dengan menggunakan metode temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian uang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.

E.     Metode Kurs Berganda
Metode Kurs Berganda menggabungkan kurs nilai tukar histories dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi :
a.       Metode Kini-Nonkin
Berdasarkan Metode Kini-Non Kini, aktiva lancar dan kewajiban lancer anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancer ditranslasikan berdasarkan kurs histories. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan berdasarkan kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan berdasarkan kurs histories yang tercatat saaat aktiva tersebut diperoleh. Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar.
b.      Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, tranlasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut tetapi bukan penilaian sesungguhnya. Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayar pada saat jatuh temponya.

F.     Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1.      Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2.      1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3.      1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4.      1981-Sekarang
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional



Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1)      Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3)      Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)      Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.






Daftar Pustaka: Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.