Kelompok
7
Nama Kelompok : Michael Yonathan
Muhammad
Handy
Nadira
Widya Wijaya
Nuraini
Kelas : 4EB15
BAB 3
Akuntansi Komperatif Eropa
A.
Pengamatan
Tentang Standar dan Praktek Akuntansi
Standar
akuntansi merupakan regulasi atau peraruran (sering kali termasuk hukum dan
anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar
merupakan proses perumusan standar akintansi. Jadi, standar akuntansi merupakan
hasil dari susunan standar. Nanum, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang
dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini.
Pertama, di banyak negara hukuman
untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak
efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak
dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak
informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan
perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa
menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Untuk memeperoleh gambaran yang lengap tentang bagaimana akuntansi bekerja
dalam sebuah negara, kita harus memeperhatikan proses penyusunan standar
akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya.
Audit menembahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
Susunan standar akuntansi biasanya
menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor umum dan
swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lainnya
yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan
penyusun laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi
perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi keamanan. Pasar saham bisa
mempengaruhi proses tersebut dan bisa berada pada sektor umum dan swasta,
bergantung pada negaranya. Peran dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam
menyusun standar akuntansi berbeda di setiap negara. Perbedaan ini membantu
menjelaskan kenapa setiap standar berbeda di seluuh dunia.
Hubungan antara standar akuntansi
dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu nergerak dalam gerakan sat
arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain,
standar diambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar, seperti
tekanan-tekanan yang berhubbungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar
modal. Perusahaan-perusahaan yang bersaing bisa begitu saja memberikan
informasi di luar apa yang diharuskan sebagai tangggapan terhadap permintaan
informasi oleh investor dan lainnya. Jika permintaan akan informasi tersebut
cukup kuat, standar bisa diubah untuk menutup informasi yang awalnya bersifat
sukarela.
B.
IFRS
dalam Uni Eropa
Pada tahun 2002, Uni Eropa menyutujui aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan
yang terdaftar di pasar harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan
dimulai dari tahun 2005.
Laporan
keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
laporan perubahan ekuitas, dan catatan penjelasan yang mengungkap:
a.
Kebijakan akuntansi yang diikuti
b. Penilaian
yang dibuat manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
c. Asumsi
utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian
informasi
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
·
Neraca
·
Akun keuntungan dan kerugian (Laporan
Laba Rugi)
·
Catatan
·
Pengukuran Akuntansi
·
Metode Akuisisi (pembelian)
·
Goodwill dikapitalisasi atau
diamortisasi.
·
Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai
berdasarkan biaya.
·
Persediaan dinilai pada biaya rendah
(FIFO) atau metode rata-rata.
·
Biaya riset dan pengembangan
dikapitalisasi.
·
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara.
C. Sistem Akuntansi Keuangan Lima
Negara
1) Perancis
Akuntansi nasional
Perancis diatur dalam Plan Comptable
General, berisi:
1. Tujuan
dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2. Definisi
asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3. Aturan-aturan
valuasi dan pengakuan.
4. Daftar
akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah
distandarisasi.
5. Contoh
laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1. Counseil National de la
Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2. Comite de la Reglementation
Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3. Autorite des Marches Financiers,
atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4. Ordre des Experts-Comptables, atau
OEC
(Institut Akuntan Publik).
5. Compagnie Nationale des
Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan
Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
1.
Aset-aset berwujud biasanya dihitung
berdasarkan nilai perolehan.
2.
Depresiasi dilakukan menurut ketentuan
pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
3.
Persediaan dinilai berdasarkan nilai
terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
4.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan
pada saat terjadinya (akrual basis)
5.
Aset-aset yang dipinjamkan tidak
dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
6. Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan
tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
7. Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu
bisa diperkirakan.
8.
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan
diamortisasi ke dalam pendapatan.
2) Jerman
Akuntansi
nasional Jerman diatur dalam German
Commercial Code (HGB), berisi:
1.
Memungkinkan perusahaan yang
mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan
prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2. Memungkinkan adanya penetapan perusahaan
sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
1.
German
Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa
Jerman, Deutsches Rechnungslegungs
Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
2.
Financial
Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3.
Financial
Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4.
Federal
Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5.
Wirtschaftsprufer
atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan
Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan Manajemen
5.
Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
1.
Metode pembelian (akuisisi) menggunakan
metode penggabungan usaha.
2.
Aset dan utang dari badan usaha yang
diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada.
3.
Aset berwujud dinilai berdasarkan harga
perolehan.
4.
Persediaan dicatat pada biaya atau pasar
yang lebih rendah.
5.
Depresiasi dinilai sesuai dengan
penurunan tingkat pajak.
6.
Menggunakan pendekatan mata uang
fungsional terhadap translasi mata uang asing.
7.
Goodwill diuji setiap tahun untuk
mengetahui adanya penurunan.
8. Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya
tidak muncul dalam akun perusahaan pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul
dalam laporan gabungan.
3) Republik
Ceko
Undang-undang
dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat
yang menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union
Directives.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
1. Accountancy
Act:
menentukan persyaratan untuk akuntansi.
2. Fourth
and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan
penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn dan penyusunan laporan
keuangan.
3. Czech
Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan
memantau pasar modal.
4.
Act
on Auditors: Mengatur proses audit.
5. Chamber
of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan,
pengujian dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi
praktik audit seperti format laporan audit.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba
Rugi)
3.
Catatan
Pengukuran Akuntansi
1.
Metode Akuisisi (pembelian)
2.
Goodwill dikapitalisasi atau
diamortisasi.
3.
Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai
berdasarkan biaya.
4.
Persediaan dinilai pada biaya rendah
(FIFO) atau metode rata-rata.
5.
Biaya riset dan pengembangan
dikapitalisasi.
6.
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara
4) Belanda
Belanda
memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup
bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi
akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada
tahun 1970 yang berisi:
1. Laporan keuangan tahunan harus
menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut,
dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
2. Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan praktik bisnis yang aman.
3. Dasar-dasar untuk penulisan asset dan
utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
4. Laporan keuangan harus disusun pada
dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam
prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
5. Informasi keuangan yang komparatif untuk
periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus meliputi hal-hal:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan Direktur
5.
Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi
1.
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
2.
Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO
atau rata-rata
3.
Semua asset tidak berwujud memiliki usia
terbatas.
4.
Biaya riset dan pengembangan hanya
dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup kembali
5.
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
diakui berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif.
5) Inggris
Sejak
tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang
perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth
and Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang
tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan
dasar akrual.
2. Aset dan kewajiban individu dalam setiap
golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3. Prinsip konservatisme (kehati-hatian)
diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua
kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan akuntansi yang
konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan
bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam
dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
1. The Institute of Chartered
Accountants in England dan Wales
2. The Institute of Chartered
Accountants in Ireland
3. The Institute of Chartered
Accountants in Scotland
4. The Association of Chartered
Certified Accountants
5. The Chartered Institute of
Management Accountants
6. The Chartered Institute of Public
Finance and Accountancy
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1.
Laporan direktur
2.
Akun Laba dan Rugi serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan akuntansi
6.
Catatan yang direferensikan dalam
laporan keuangan
7.
Laporan auditor
Penghitungan akuntansi
1.
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
selama kurang dari 20 tahun
2.
Aset-aset dihitung pada harga perolehan,
biaya sekarang atau gabungan keduanya
3. Depresiasi dan amortisasi harus
berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang
mendasarinya
4.
Persediaan dihitung berdasarkan FIFO
atau rata-rata
Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode
hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.
Daftar Pustaka : Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2005. International
Accounting. Salemba Empat. Jakarta
BAB 6
Translasi Mata Uang Asing
A.
Alasan-Alasan
Untuk Melakukan Translasi
Perusahaan
dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memeungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri. Untuk
mencapai hal ini, laporan keuangan perusahaan luar negeri yang berdenominasi
dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk
perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke
mata uang lainnya disebut translasi.
Masalah
yang berkaitan dengan translasi mata uang,yaitu:
a. Fakta
bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan.
b. Kurs
nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi
yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian transalasi,
membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain,
atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode lain sulit
dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan
multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi
keuangan.
c. Untuk
mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap
pengaruh mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar
negeri.
d. Untuk
keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan
menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang
menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.
Akhirnya,
skala investasi internasional yang meluas meningkatkan kebutuhan untuk
menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di
suatu negara kepada pengguna di negara yang lain. Kebutuhan ini timbul pada
saat suatu perusahaan bermaksud untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek
luar negeri bermaksud untuk melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak
asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada
para pemegang saham asingnya.
B.
Latar
Belakang dan Terminologi
Translasi
tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,
seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan
ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan
konversi.
Saldo-saldo
dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic
berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli
dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi
yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya,
kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Dengan
menyediakan tempat bagi para pembali dan penjual mata uang, pasar mata uang
asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (contoh: dari importer
kepada eksportir), memungkinkan terjadinya pembelian atau penjualan
internasional secara kredit (contoh: letter of credit suatu bank yang
memungkinkan barang dikirimkan kepada pembeli yang belum dikenal sebelum
dilakukan pembayaran), dan meyediakan alat bagi para individu atau kalangan
usaha untuk melindungi diri mereka dari resiko nilai mata uang yang tidak
stabil.
Transaksi
mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang
dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam
waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan
ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar
forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan
jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs
spot.
Transaksi
swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi
diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta
asing.
C.
Efek
laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga
kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestik, yaitu:
·
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan.
·
Kurs historis; translasi mata uang yang
berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban
dengan mata uang asing pertama kali muncul.
·
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa
atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
D.
Translasi
Mata Uang Asing
Perusahaan
yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk
menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata
uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat
diklasifikasikan, yaitu:
a. Metode
Kurs Tunggal
Metode kurs tunggal,
yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs
terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan
dan beban dalam mata uang sing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs
nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun demikian,
untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan
rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut.
Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang
oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi) memiliki domisili
pelaporannya sendiri, lingkungan mata uang local di mana perusahaan afiliasi
asing melakukan usahanya.
b. Metode
Moneter – Nonmoneter
Menggunakan skema
klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan
kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter
(aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dengan
menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan
menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep
kini-nonkini. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa, metode
moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan
kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.
c. Metode
temporal
Dengan menggunakan metode temporal
translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian uang
nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur,
melainkan hanya mengubah unit pengukuran.
E.
Metode
Kurs Berganda
Metode
Kurs Berganda menggabungkan kurs nilai tukar histories dan kurs nilai tukar kini
dalam proses translasi :
a. Metode
Kini-Nonkin
Berdasarkan
Metode Kini-Non Kini, aktiva lancar dan kewajiban lancer anak perusahaan luar
negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya
berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancer ditranslasikan
berdasarkan kurs histories. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi
dan amortisasi) ditranslasikan berdasarkan kurs rata-rata yang berlaku dalam
setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan
periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan berdasarkan
kurs histories yang tercatat saaat aktiva tersebut diperoleh. Namun
demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs
akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung
menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama
menghadapi resiko nilai tukar.
b. Metode
Temporal
Dengan menggunakan metode temporal,
tranlasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang
nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur,
melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang
asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut tetapi bukan penilaian
sesungguhnya. Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki
pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang
diperkirakan akan diterima atau akan dibayar pada saat jatuh temponya.
F.
Pengembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang
Beberapa
perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara
Amerika, sebagai berikut:
1. Pra-1965
Praktik translasi mata
uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2. 1965-1975
Translasi mata uang
asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3. 1975-1981
FASB mengeluarkan FAS
No. 8 pada tahun 1975.
4. 1981-Sekarang
GAMBARAN
STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi
saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur
kurs saat ini yang digunakan adalah:
1) Seluruh
asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs
historis.
2) Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu
transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3) Keuntungan
dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1) Aset
dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item
nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan
dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata
uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS
menggunakan metode kurs saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar